glen-and-family-webShalom warga kerajaan Allah,

Perkenalkan saya Glenn (Christopher Glennardo) usia 35 tahun, berdomisili di kota Madiun Jatim. Saya bergabung di RTM sejak 2014 di bawah pemuridan pak Stefanus Rosul.

Saya mau bersaksi atas kesembuhan saya dari serangan jantung koroner yang diakibatkan oleh hipertensi berkepanjangan. Secara medis dikatakan penyakit turunan karena riwayat keluarga dari kedua belah pihak orang tua saya dan saudara2 nya juga mengidap penyakit jantung koroner dan hipertensi.

Kalau mungkin saudaraku tahu Pdt. Yeremia Rim, dia adalah Om saya yang meninggal karena serangan jantung. Vonis dokter bahwa penyakit ini adalah turun temurun sudah terekam di memori saya sejak kecil.

Kejadiannya bermula pada tgl 6 Juli 2016 saat saya & keluarga sedang berlibur Lebaran di kota Parakan Temanggung Jateng. Saat itu tiba – tiba saya merasakan jantung berdebar kencang, nyeri dada di ulu hati, keringat dingin terus – menerus di sekitar kepala dan sesak nafas yg membuat saya sering kali harus bernafas dari mulut. saya tidak bisa tidur sama sekali selama 2 hari 2 malam, tetapi saya mengira hanya masuk angin biasa dan bukanlah sesuatu yang berbahaya. Di hari kedua kami sekeluarga bertolak ke Jogja untuk selanjutnya mau melanjutkan perjalanan kembali pulang ke Madiun dalam rangka mengikuti acara pemakaman pak Jiang (teman RTM).

Namun saya memutuskan tidak melanjutkan perjalanan ke Madiun tetapi untuk beristirahat saja di rumah Jogja karena kecapaian dan mengantuk sekali. Setelah di Jogja pun saya kembali tidak dapat tidur dan gejala denyut jantung berdebar kencang, nyeri dada, sesak nafas, keringat dingin masih terjadi. Akhirnya karena 3 hari berturut – turut tidak dapat tidur, saya putuskan ke RS Bethesda sekedar periksa apa yang saya alami.

Setibanya di IGD RS saya langsung diperiksa tensi, rekam jantung dan foto rontgen. dokter langsung minta saya opname dikarenakan tensi saya tinggi saat itu 200 / 150, hasil rekam jantung dengan ritme yang tidak teratur dan foto Rontgen yang memperlihatkan jantung saya sudah membesar akibat dari serangan jantung. Akan tetapi saya masih bersikeras agar tidak opname karena hari Senin tanggal 11 Juli sudah harus bekerja dan saya hanya minta istirahat saja beberapa jam sambil minum obat. Lalu dokter meminta istri saya agar memberikan pengertian kepada saya untuk opname, karena jika tidak dapat membahayakan keselamatan hidup. Akhirnya saya mengerti kondisinya harus opname dan mau ikuti saran dokter.

Pada malam pertama di ruang ICCU (Intensive Cardio Care Unit), meskipun sejak di ruang IGD sudah diberikan obat tidur dosis tinggi, penurun tensi dll tetap saja kondisi denyut jantung saya masih berdebar di atas 120 / menit dan tensi masih tinggi. Sayapun belum dapat tidur, sehingga total 4 hari 4 malam tidak dapat tidur sejak serangan jantung terjadi.

Lalu di hari kedua opname di ICCU kondisi saya semakin kritis, kepala saya pusing sekali sampai berkunang – kunang pandangannya karena tensi saya mencapai 220 / 161 dan meyebabkan pembuluh darah di hidung pecah. Sayapun sudah lemas tidak berdaya. Suster terus memberikan suntikan dan obat secara lebih sering. saya meminta ijin kepada Suster untuk dengarkan lagu melalui earphone agar bantu saya bisa tidur. Lagu “Terima Kasih Yesus” dari Welyar Kauntu saya putar sambil saya terus berdoa mengucap syukur karena rasanya saya sudah tidak berdaya lagi.

Istri sayapun sudah dipanggil dokter untuk menandatangani sebuah form yang isinyapun “kurang lebih’ : menyatakan bahwa segala tindakan serta upaya dokter jantung dan syaraf dengan penanganan medis yang telah di ambil oleh pihak RS sudah dilakukan sesuai prosedur secara maksimal tetapi belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Lalu dokter juga memberi pesan bahwa kondisi saya sudah sangat kritis sehingga pihak keluarga perlu berdoa agar terjadi Mujizat. Hal ini dikarenakan dokter telah memberikan berbagai obat dosis tinggi namun tidak mempan lagi dan tensi saya tetap sangat tinggi yang dikhawatirkan menuju ke Stroke.

Pada hari ketiga saya opname di jam 9 pagi bapak Andereas Samudra menelpon untuk mendoakan saya. Dan “moment’ kesembuhanpun terjadi saat pak Andereas berdoa menginjili roh – roh nenek moyang yang masih mengikuti saya karena persamaan Gen, DNA & Kromosom dengan saya. Manifestasipun terjadi sementara doa berlangsung kepala dan tubuh saya bergetar. Dalam hatipun saya mulai khawatir jangan sampai Suster melihat dan menjadi panik. Tiba – tiba dari dalam tubuh saya seperti mengeluarkan “sesuatu” dalam bentuk suara..”HaaaaHHGG..!!!”. Seketika itu juga meski doa masih berlangsung saya merasakan kelegaan, kesembuhan, enteng – ringan di tubuh saya. Puji Tuhan setelah doa selesai saya sudah langsung ada energi untuk berbicara, tertawa bahkan bercanda. Istri sayapun menyaksikan Mujizat kesembuhan tersebut dan berkata bahwa wajah saya sudah berbeda karena terlihat segar dan tidak sakit lagi.

Setelah didoakan pak Andereas, monitor jantung serta tensimeter saya langsung turun denyutnya dan tensi menuju ke arah normal.
Wow..Puji Tuhan secara berangsur – angsur kondisi saya membaik sehingga di hari ke lima saya diijinkan pindah ke kamar opname biasa dan total 10 hari saya opname di rumah sakit.
Sebelum pulang dari RS dokter jantung dan syaraf berpesan agar tidak beraktifitas berat lagi termasuk menyetir, jalan kaki jauh selama 1 bulan kedepan. Namun hanya dalam waktu 2 hari berikutnya saya bersikeras bahwa saya sudah sembuh dan saya putuskan untuk mulai menyetir mobil dan berolah raga jalan kaki. Puji Tuhan semua baik – baik saja.

Rekomendasi dokter agar beristirahat di rumah selama 1 bulan saya hiraukan karena saya merasa sudah sembuh. Dan hanya dalam waktu 2 minggu sejak opname saya sudah bisa kembali bekerja lagi di Madiun.

Puji Tuhan karena saya punya Tuhan yang ajaib dan saya hanya mendengarkan apa kata Tuhan saja bukan menuruti fakta atau apa kata dokter yang merawat saya. Walaupun secara medis dokter sudah menyatakan jantung saya tidak bisa kembali keukuran normal dan dinding otot jantung sebelah kanan sudah tidak berfungsi sehingga fungsi jantung saya hanya 48 % menurut hasil ECO / USG.

Dan berikut ini adalah hasil dari “chating” selama saya terkena serangan jantung maupun setelah sembuh :

1. Pada malam kedua di rumah Parakan sebelum opname saya tidak bisa tidur karena susah sekali bernafas. Saya doa menyerahkan diri saya dan pemberesan karena merasa seolah – olah saya sudah mau dipanggil pulang ke rumah Bapa. Saat itu saya bertanya kepada Tuhan :…

” Tuhan..apa Engkau sudah mau ambil aku..? “.

Lalu ada suara di hati saya :…”Belum waktunya”. Lalu saya bertanya lagi :…

” kenapa ini semua terjadi..? ” dan seketika ada suara di hati menjawab : “Jaga pola makan”.

Lalu saya lanjut bertanya kali ini kepada Bapa..:

” Bapa..kapan Rapture terjadi ? “. dan Dia menjawab :

” Tidak lama lagi waktunya…dan kamu akan menjadi saksi hari pengangkatan itu “. Hal ini sontak membuat saya tenang – tenang saja karena tahu belum waktunya pulang ke Sorga.

2. Hari kelima saya opname RS di kamar biasa. Saya mendapat penglihatan bahwa seluruh tubuh saya sedang di lilit ular besar hitam mengkilat dengan mata merah dan suasana di sekitar saya adalah tempat seperti hutan gelap yang kumuh, jorok dan mengerikan. Akan tetapi ular tersebut pergi meninggalkan saya dengan menjalar ke arah atas kepala saya. lalu seketika saya sudah berada pada padang rumput hijau dengan banyak pepohonan, bunga cantik dan cahaya yang begitu terang sekali. Dan saya tahu ini adalah kabar baik.

3. Di malam kedua saya istirahat di rumah Jogja setelah opname, saya berdoa sungguh – sungguh dan saya minta kepada Bapa agar memberikan pesan atau Firman kepada saya. Dan inilah kata Bapa :

“AnakKu.., Aku mengasihimu. KasihKu besar atasmu. Jangan pernah lupa kamu adalah warga Kerajaan Allah. Jangan takut akan masa depanmu. Aku mengasihimu seperti Aku mengasihi Yesus anakKu satu2nya.

Apa yg kamu hadapi sekarang tidak lebih besar dari kekuatanmu. Mama Roh Kudus mendampingi & menyertaimu selalu dalam segala hal.

Hari2 kedepanmu akan menjadi tanda ajaib. Ingat, kamu adalah warga Kerajaan Sorga. Terangmu akan terus bersinar. Kamu adalah garam & terang dunia, bersikaplah seperti itu.

Segala yang Kurancangkan adalah Sempurna & kau akan menikmatinya Karena engkau adalah anakKu.”

Lalu saya bertanya juga :
(Bapa, benar kan kalau aku meng Imani kesehatan sempurna.. artinya aku tidak sakit jantung, darah tinggi & ginjal lagi?)

“AnakKu, kuasa Bilur Yesus telah menyembuhkanmu. Tubuhmu adalah BaitKu..Aku yang menyempurnakannya.”

(Amin)

Demikianlah kesaksian saya dan Tuhan Yesus Memberkati Saudaraku semuanya. Amin.