Tahun 1993 saya diperkenalkan oleh seorang guru yang mengajarkan Islam ma’rifat di desa Tutung Kalimantan Timur (di belakang rumah Petrus Satian).

Saat itu saya masih bekerja di PT KEM Kalimantan Timur. Di dalam pengajaran itu, murid-muridnya dilatih menguasi 10 jurus dasar yang mempunyai kuasa setan (saya tidak tahu saat itu, kalau mempunyai kuasa setan).

Doktrinnya saat itu adalah orang-orang Kristen adalah sesat dan harus di Islamkan. Gerakan-gerakan jurusnya sangat bagus. Untuk lebih memperbesar kuasanya, para muridnya harus berpuasa dengan terus menerus membaca do’a dan tidak tidur. Lama puasanya bervariasi, mulai tiga hari, kemudian tujuh hari, dan empat puluh hari. Setelah lulus dari setiap ajaran, para muridnya diberi kata-kata kunci yang harus di ‘wirid’kan setiap denyut nadi kita. Kunci tersebut tidak boleh diberitahukan kepada orang lain bahkan kepada murid lain tidak boleh memberitahu. Kalau memberitahu kepada orang lain, kita akan menjadi gila menurut kata gurunya. Setelah saya lulus dan diberi kunci, saya bisa melakukan pengobatan pada orang sakit atau orang kerasukan setan, saya bisa menyantet orang dari jarak jauh dengan cara membayangkan orang yang akan disantet dan benda yang akan dimasukkan ke tubuh orang tersebut dan disertai gerakan jurus (hanya dibayangkan saja) untuk memasukkan benda tersebut ke orang tersebut.

Saya bisa menundukkan orang yang diinginkan, saat itu saya menundukkan atasan saya yang bule dan sangat ditakuti oleh semua orang, sehingga bos saya itu menuruti apa yang saya katakan dan tidak pernah marah kepada saya. Pak Petrus Satian pasti tahu siapa bos bule tersebut yang dulu pimpinan tehnical services department. Saya bisa merubah rasa rokok filter menjadi rasa bensin atau rasa durian dengan cara membayangin saja. Untuk mempunyai kekuatan tenaga dalam yang dahsyat, saat latihan saya meminta binatang yang sangat besar masuk ke dalam tubuh saya (dengan cara dibayangin saja dan disertai doa karoma). Tidak berapa lama kedua tangan saya terasa membesar dan ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh saya. Kekuatan tersebut sangat dahsyat dan kalau memukul orang, orang tersebut pasti mati. Saat itu saya mudah sekali marah, disinggung sedikit pasti marah. Hampir setiap malam kami latihan di rumah guru tersebut yang terletak dibelakang rumah Petrus Satian (anggota Revival Mailing list).

 

Suatu saat ada salah satu murid mengobati orang sakit, tapi bukannya orang itu sembuh, malah murid tersebut pingsan (Kalah berperang, karena setan yang ada di dalam orang yang sakit lebih besar daripada setan yang ada di dalam murid tersebut).

Dan juga ada salah satu murid yang ilmunya paling tinggi mencoba menyantet personalia PT KEM (pak Cipto), tapi santetnya kembali lagi, karena personalianya orang Kristen. Saat itu kami semua sangat heran, kenapa orang tersebut tidak bisa disantet. Saat itu saya belum tahu kalau orang Kristen mempunyai Roh lebih besar dari yang lain. Saya juga sering bermain-main dengan Jin dan memindah-mindah kan Jin dari satu tempat ke tempat yang lain, dan bahkan saya sering iseng mengganggui teman dengan cara mengirim Jin ke kamarnya, dan orang tersebut sering diganggu saat tidur.

Tahun 1997 saya pindah kerja di hulu Barito, pedalaman Kalimantan Tengah. Di pedalaman ini saya mulai mengenal Yesus. November 1998, saya mulai menerima Yesus sebagai Juruselamat saya. Tapi setelah itu tidak ada yang membimbing lagi, tapi untung saya punya teman yang bernama Petrus Satian yang memberi semangat untuk melakukan penginjilan, tapi saya belum bisa. Saya banyak membaca buku-buku rohani tapi saya masih belum punya Alkitab karena seluruh adik dan orang tua serta sanak keluarga di Bandung dan Surabaya menentang saya dan mengucilkan saya, karena saya sekarang sudah menjadi Kristen. Suatu saat pak Petrus Satian memberi saran saya untuk ikut menjadi anggota Revival Mailing List. Dengan mailing list ini, wawasan saya mulai bertambah. Ketika saya baca buku karangan Rebecca Brown yang berjudul Lepas dari Cengkeraman Setan dan Menjadi Bejana Kemuliaan Allah, buku karangan pak Andereas yang berjudul Barang-barang Tumpas dan mendengar kaset khotbah dari Ibu Dorcas Daud yang berjudul Pelayanan Roh.

Saya mulai sadar bahwa dulu yang saya pelajari itu adalah praktek okultisme, padahal gurunya bilang ini pelajaran dari Allah. Setelah saya pindah agama menjadi Kristen, banyak masalah yang saya hadapi, saya selalu frustasi, susah untuk berdo’a. Saya berpikir kenapa susah sekali menjadi Kristen. Saya ingin mendapatkan pelayanan lain daripada yang lain. Saya bingung dimana saya harus bertanya. Pada bulan Mei 2000, ada yang membisiki di telinga saya, coba tanya ke bro Henky Christian dari Revival Mailing list dimana saya mendapatkan pelayanan pelepasan, karena saya sadar ada roh jahat yang cukup kuat di dalam diri saya. Akhirnya bro Henky memberikan jadwal pelayanan pelepasan di RDSB (pelayanan RTM).

Dan saya berjanji akan ke RDSB pusat Bandung tanggal 19 Juni 2000 untuk ikut pelayanan pelepasan.

Empat hari sebelum saya pergi ke Bandung dari pedalaman hutan Kalimantan Tengah, saya mengalami depresi yang sangat berat, sehingga malam itu saya berniat menghabisi nyawa saya. Tapi saya ingat saya sudah janji ingin ikut pelayanan pelepasan. Rupanya roh jahat yang ada di dalam diri saya ini tidak mau dilepaskan.

Setibanya di Bandung, besok paginya hari Senin tanggal 19 Juni 2000, pagi-pagi saya ke RDSB. Sampai di sana saya menemui ibu Ailan di counter buku RDSB Bandung. Sampai jadwal yang ditetapkan yaitu jam 10 pagi, tidak ada Hamba Tuhan yang datang untuk melayani pelepasan. Saya lihat ibu Ailan sibuk menelepon Hamba Tuhan untuk datang di RDSB. Akhirnya jam 12 siang Ibu Rina dan pak Totok (Keduanya Hamba Tuhan di RDSB) datang. Oleh pak Totok saya diberikan banyak Firman Tuhan. Akhirnya, pak Totok bertanya kepada saya “apakah bapak yakin roh yang ada di dalam bapak bisa dilepaskan. Kemudian saya jawab “apa mungkin bisa terlepas”. Kemudian pak Totok memberikan Firman Tuhan lagi untuk menguatkan iman saya. Akhirnya saya percaya bahwa roh yang ada di dalam diri saya ini bisa terlepas. Saya disuruh berdiri dengan kedua tangan saya diangkat keatas disertai dengan pengakuan iman yang saya tirukan dari apa yang dikatakan oleh pak Totok. Ibu Rina dan Ailan ikut berdo’a dengan bahasa Roh. Ketika pak Totok tumpang tangan di kepala saya, langsung saya roboh walaupun do’anya belum selesai. Dan roh jahat yang ada di dalam diri saya bermanifestasi. Saya terasa panas dibakar oleh Api Roh Kudus.

Tangan saya membesar cukup lama. Ada sesuatu yang mau keluar dari tubuh saya, tapi tertahan. Ibu Rina berkata “Ayo keluar sampai tuntas”. “Aku putuskan ikatanku dengan gurunya”. Saya muntah , muntah lagi. Perut saya mual, kemudian muntah lagi. Setelah banyak muntah, secara berangsur kedua tangan saya mulai terasa mengecil lagi. Saya melihat ada sesuatu yang menyilaukan mata saya, saya tidak bisa melihat, karena sangat terang sekali. Secara berangsur saya dipenuhi oleh Roh Kudus yang masuk ke dalam diri saya. Saya menyembah di Hadirat Allah. Indah sekali. Semua beban terasa hilang. Lama sekali saya menyembah dihadirat Allah. Pelepasan ini memakan waktu kira-kira satu jam. Malam hari badan saya panas dan tulang-tulang saya sakit sekali rupanya setan-setan itu membanting-banting tubuh saya. Saya susah berdiri. Setan yang keluar dari tubuh saya adalah binatang yang berwarna hijau yang sangat besar dan bertanduk, dan ini disaksikan oleh ibu Rina.

Hari Rabu tanggal 21 Juni 2000, saya datang lagi ke RDSB Bandung untuk ikut do’a puasa. Disini saya ketemu Hamba Tuhan lain yaitu bapak dan ibu Yusak dengan permainan keyboard yang sangat diurapi. Ketika memuji dan menyembah, saya jatuh lagi, perut saya mual dan muntah-muntah lagi. Rupanya pada pelepasan hari Senin masih belum tuntas. Saya diurapi oleh Roh Kudus sehingga saat itu juga saya mulai berbahasa Roh, yang sebelumnya saya tidak bisa membayangkan, luar biasa. Pada hari Jumat malam saya ikut lagi Revival Worship Service di RDSB Bandung. Ketika Pak Johny (Hamba Tuhan RDSB) menyanyikan puji-pujian, saya tumbang lagi. Saat itu ibu Dorcas Daud memberikan tumpang tangan pada saya. Perut saya mual-mual dan muntah lagi. Saya mengalami pelepasan lagi. Ternyata banyak sekali roh jahat yang ada di diri saya. Acara terakhir mulai menyembah Tuhan. Ibu Dorcas Daud yang menyanyi puji-pujian dan penyembahan. Saya tumbang lagi. Saat saya tumbang pak Andereas menghampiri saya dan mendo’akan saya. Perut saya mual dan muntah-muntah lagi. Setelah itu saya menari-nari dan bernyanyi, senang sekali rasanya waktu itu. Pada saat menyembah di Hadirat Allah banyak visi yang saya lihat. Dan visi itu sudah terjadi nyata pada diri saya.

Setelah acara selesai dan semua orang sudah pulang, tinggal para pengerja RDSB saja yang masih tinggal. Saya menghampiri pak Andereas Samudera untuk didoakan pelepasan. Setelah saya tolak roh-roh jahat yang ada di dalam diri saya dan setelah bapak Andereas tumpang tangan di kepala saya, saya tidak tahan dan tumbang roboh. Semua jin-jin, semua tuyul-tuyul, ikatan dengan guru saya terputus, kunci-kunci yang membuat orang gila terlepas. Do’a pelepasan ini dibantu juga oleh ibu Dorcas Daud. Dan perut saya mual-mual dan muntah lagi. Ketika saya pulang ke rumah, keluar dari gereja RDSB, kepala saya pusing seperti orang mabuk. Jalan saya sempoyongan. Malam itu saya dipenuhi oleh Roh Kudus. Saya mabuk oleh Roh Kudus. Sampai di rumah saya terkagum- kagum. Dahsyat sekali urapan yang ada di RDSB Bandung. Pagi-pagi besoknya, badan saya sakit sekali setelah dibanting-banting oleh setan malam itu.

Hari minggu tanggal 25 Juni 2000, saya pergi lagi ke RDSB Bandung untuk ikut kebaktian umum. Disini saya baru ketemu Bro Henky Christian (RTM), saya nggak nyangka bisa ketemu bro Henky orang yang menyelamatkan jiwa saya dari bunuh diri. Bro Henky orangnya besar sekali. Ketika bapak Johny menyanyikan lagu pujian, saya tumbang roboh oleh urapan, tapi kali ini saya tidak muntah-muntah lagi. Semua roh orang mati (tuyul) dan roh-roh jahat sudah terlepas semua. Dan hari itu saya sangat suka cita sekali. Terima kasih Roh Kudus. Aku merindukanmu.

Terima kasih kepada para staf RTM dan pengerja RDSB Bandung. Anda telah menyelamatkan jiwa saya dari ancaman setan yang mau membunuh saya.

Dan sekarang di pedalaman hutan Kalimantan Tengah, saya mempunyai tugas baru untuk memerangi kuasa kegelapan yang mencengkeram masyarakat disini, terutama pada suku Dayak Siang. Pak Petrus Satian/Yosua tolong beritahukan kepada teman-teman saya yang dulu ikut berguru ke Mulyono yang berlokasi dibelakang rumah anda, bahwa yang mereka pelajari adalah pelajaran setan dan di tubuh mereka ada setan atau roh jahat yang harus dikeluarkan, kalau tidak jiwa mereka akan terancam dan hidup dengan sengsara.

 

Tuhan Memberkati,

Priyo Prasetiawanhadi.