I. PELAYANAN MALAIKAT

Di dalam Firman Tuhan dari Kitab Kejadian sampai dengan Wahyu, kita dapat melihat bahwa Tuhan Allah sering bekerja dengan memakai para malaikat. Memang ada bagian di mana Tuhan Allah bekerja sendiri, seperti pada saat Ia menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Dengan tangan-Nya sendiri Tuhan Allah menciptakan Adam dan Hawa dari tanah liat. Akan tetapi, sesudah itu Ia lebih sering memakai malaikat-malaikat-Nya untuk melakukan tugas-tugas lain. Mengenal cara-cara Tuhan bekerja dengan para malaikat-Nya ini akan sangat menolong kita untuk bekerja di dalam doa, mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi, terutama untuk menghadapi roh-roh jahat dalam peperangan rohani.

II. JENIS-JENIS MALAIKAT

1. Kerub
Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Tuhan Allah mengusir mereka dari Taman Eden dan kemudian menempatkan beberapa kerub untuk menjaga taman itu. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24 Dalam ayat ini kita melihat Tuhan Allah menggunakan kerub-kerub-Nya untuk menjaga agar manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa tidak dapat masuk kembali ke Taman Eden dan memakan buah pohon kehidupan. Kerub adalah sejenis malaikat yang mempunyai empat wajah. Gambaran yang lebih jelas tentang kerub ini dapat kita baca dalam Kitab Yehezkiel.

Dilukiskan di situ bahwa kerub mempunyai tiga pasang sayap; wajahnya di satu sisi menyerupai manusia; dan di tiga sisi yang lainnya masing-masing menyerupai sapi, burung, dan singa. Kerub ini merupakan jenis malaikat yang sangat dahsyat dan tempatnya adalah di sekitar takhta Allah. Allah duduk di tempat yang Maha Kudus di surga dan dijaga oleh kerub-kerub. Dalam Kitab II Samuel 22:11 kita dapat membaca bahwa Allah bepergian ke tempat-tempat tertentu dengan menaiki kerub. Jadi, kerub ini merupakan kendaraan surga. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan tampak di atas sayap angin. II Samuel 22:10–11 Di sini Daud melukiskan, dalam nyanyian syukurnya, bahwa Allah mengendarai kerub.

2. Serafim
Ketika memanggil Yesaya untuk masuk dalam tugas kenabian, Tuhan Allah menampakkan diri kepadanya di bait suci. “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Para serafim berdiri di sebelah atasNya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya!” Yesaya 6:1—3 Serafim adalah jenis malaikat lain yang sering digunakan Allah. Serafim artinya bernyala-nyala atau berapi-api. Dalam kitab Yesaya ini, selanjutnya diceritakan bahwa serafim mengambil bara api dari mezbah dan menempelkannya ke mulut Yesaya. Hal ini dilakukan karena pada saat melihat Tuhan di dalam bait suci itu, Yesaya merasa bahwa dirinya adalah orang yang najis bibir. Ketika bara api itu disentuhkan ke mulutnya, ia dikuduskan dan kemudian diutus oleh Tuhan sebagai penyampai berita (Yesaya 6:4—8). Dalam ayat 6 kita melihat bahwa yang disuruh oleh Tuhan untuk menguduskan mulut Yesaya adalah seorang Serafim. Selain kerub dan serafim, masih ada jenis malaikat-malaikat lainnya yang juga sering digunakan oleh Allah.

3. Malaikat bersayap sepasang
Di Bandung, saya membina sebuah tim yang bertumbuh dalam pengenalan akan dunia Roh. Karunia-karunia Roh Kudus berkembang dengan pesat di dalam tim ini. Suatu saat ketika saya sedang berdoa di rumah, ada seorang ibu yang mendapatkan penglihatan dari Tuhan. Ibu ini melihat seorang malaikat di atas loteng rumah saya. Malaikat itu cantik, rambutnya agak panjang, pirang, keriting, dan mengenakan sepasang sayap. Sementara kami berdoa, rupanya malaikat itu iseng-iseng melihat buku di rak buku saya, melihat kalau-kalau ada buku porno atau semacam itu. Puji Tuhan tidak ada benda semacam itu di sana! Beberapa bulan sebelumnya ketika saya sedang berdoa dengan seorang ibu lain dalam tim saya, ia mengatakan telah melihat seorang malaikat tinggi bersayap sepasang, rambutnya ikal berwarna pirang berdiri di belakang saya. Dua orang yang berbeda pada waktu yang berbeda melihat malaikat yang sama di dekat saya. Itu pastilah malaikat penolong saya!

4. Malaikat kegelapan 
Sebenarnya setan-setan itu adalah malaikat-malaikat juga karena pada mulanya Allah menciptakan malaikat-malaikat dan semuanya baik. Suatu hari, sekelompok malaikat di surga yang dipimpin oleh Lucifer memberontak terhadap Allah. Lucifer ini melihat dirinya sebagai malaikat yang tampan dan sempurna. Ia berpikir, “Mengapa saya harus terus berada di bawah Allah? Aku mau berdiri sama tinggi dengan Allah. Aku mau duduk meninggikan diri di atas bintang-bintang yang lain.” Dan Allah membuang dia ke bumi bersama pengikut-pengikutnya. (Yesaya 14:12—15)

III. MALAIKAT-MALAIKAT TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA

1. Tuhan dan malaikat-Nya datang kepada Abraham
Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon terbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya melampaui hambamu ini.” Kejadian 18:1—3 Dari ayat-ayat tersebut, kita melihat bahwa ada tiga orang yang datang kepada Abraham sewaktu ia duduk di pintu kemahnya di Mamre. Salah seorang dari antara mereka adalah Tuhan sendiri. Hal ini dapat kita baca pada ayat ke-10: Dan firmanNya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Sara mendengarkan di belakang pintu kemahnya yang ada di belakangnya. Dua orang tamu lainnya adalah malaikat-malaikat Tuhan. Abraham beranggapan bahwa mereka adalah orang biasa, tetapi pada waktu merupakan tamu kehormatannya. Abraham memohon agar kedua malaikat itu tidak segera pergi karena ia bermaksud menjamu mereka.

Lalu ia mempersiapkan lembu sapi yang sudah dipotong, roti, dan berbagai macam makanan lainnya untuk disajikan kepada ketiga orang itu. Bagaimana tanggapan mereka terhadap apa yang dilakukan oleh Abraham itu? Mereka memakannya (ayat 8). Tuhan dan kedua malaikat itu makan untuk menghormati Abraham, walaupun sebenarnya mereka tidak perlu makan. Pada ayat-ayat selanjutnya, kita membaca bahwa sesudah Tuhan menyampaikan berita bahwa Sara akan mempunyai seorang anak, Ia mengutus kedua malaikat itu ke Sodom dan Gomora untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya sebelum kedua kota itu dihancurkan. Pada saat itu Tuhan berpikir dan berkata kepada Abraham, “Aku sedang dalam perjalanan ke Sodom dan Gomora. Katanya kota itu penuh dengan kejahatan. Aku mau melihat sendiri ke sana.” Lalu Abraham bertanya kepada Tuhan, “Apakah Engkau akan membinasakan orang-orang baik dan orang-orang jahat bersama-sama? Andaikata ada lima puluh orang benar di sana, apakah Engkau tetap akan membinasakannya?” Tuhan menjawab, “Tidak. Jika Aku mendapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Kemudian Abraham tawar-menawar dengan Tuhan sampai jumlah sepuluh orang. Lalu Tuhan pergi dan ternyata sepuluh orang benar pun tidak ada di Sodom.

Jadi, kota Sodom dan Gomora akhirnya dibinasakan. Siapakah yang mengatur pembinasaan kota-kota itu? Saya yakin kedua malaikat yang diutus Tuhan itulah yang mengatur semuanya itu. Yang cukup menarik perhatian adalah bahwa kedua malaikat yang menyertai Tuhan dalam kunjungan-Nya kepada Abraham itu tidak tampak bersayap — sebab bila sayap itu nampak, pastilah Abraham segera ketakutan karena menyadari bahwa mereka adalah malaikat! Mungkin sekali bahwa mereka adalah jenis malaikat yang tidak bersayap!

2. Perang Yerikho
Dalam Kitab Yosua 5 kita membaca cerita lain tentang malaikat, yaitu pada saat Yosua bersama orang-orang Israel hendak menghancurkan kota Yerikho dan ada seorang malaikat menampakkan diri kepadanya. Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangannya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri didepannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?” Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambamu ini?” Dan Panglima Balatentara Tuhan itu berkata kepada Yosua: “Tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.” Dan Yosua berbuat demikian. Yosua 5:13—15 Ternyata pada saat akan berperang, Yosua disertai oleh pasukan malaikat dan panglimanya menampakkan diri kepadanya. Ketika Yosua melihat panglima itu, sujudlah ia menyembah Allah.

Dengan disertai oleh pasukan malaikat itu, Yosua bersama bala tentaranya menyerang kota Yerikho sehingga tembok Yerikho yang tebal itu roboh. Tembok itu roboh bukan karena serangan Yosua dan orang-orang Israel, bukan karena mereka berjalan mengelilinginya, akan tetapi karena kekuatan yang luar biasa dari pasukan malaikat Allah yang membantu Yosua. Rupanya selama tujuh hari Yosua mengelilingi tembok Yerikho, ada pasukan malaikat yang mengalir dari surga ke dalam Kota Yerikho dan berjubel-jubel di sekitar tembok kota yang tebal itu sehingga ketika terompet dibunyikan, para malaikat itu beramai-ramai mendorong sehingga tembok roboh secara serentak! Ketika pasukan Israel menyerbu ke dalam kota, para malaikat itu membantu mereka.

Tak seorang pun dari bangsa Israel yang terluka atau mati di dalam peperangan itu. Sebaliknya, seluruh kota itu ditumpas oleh orang Israel. Saya percaya para malaikat itulah yang menangkap pedang atau senjata orang-orang Yerikho ketika itu diayunkan ke arah orang Israel. Senjata itu beku di udara sehingga dengan mudah orang Israel menikam mereka hingga binasa!

IV. MALAIKAT-MALAIKAT TUHAN DALAM PERJANJIAN BARU 

1. Malaikat-malaikat yang melayani Yesus
Dalam Perjanjian Baru kita membaca bahwa pada waktu Tuhan Yesus lahir, ada banyak malaikat yang dikirim Allah untuk melayani kelahiran-Nya. Gembala-gembala di padang Efrata mendengar berita tentang kelahiran ini melalui malaikat. Para malaikat itu memuji Allah dan memperdengarkan suaranya kepada manusia. Malaikat ini juga yang memberitahukan Yusuf untuk lari ke Mesir sebab Raja Herodes hendak membunuh bayi Yesus. Dalam Kitab Matius 4:11 kita membaca bahwa sesudah Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis selama empat puluh hari empat puluh malam, Ia dilayani oleh para malaikat. Apakah yang kira-kira dilakukan oleh para malaikat ini? Mungkin mereka memberikan roti dan air kepada Tuhan Yesus.

Di samping melayani kebutuhan-kebutuhan Yesus, malaikat-malaikat ini juga menyertai Yesus di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Dalam Kitab Matius 26:51 juga diceritakan bahwa ketika Yesus hendak ditangkap di taman Getsemani, Petrus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya, dan menetakkannya kepada hamba imam besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” (ayat 52—53) Tetapi Yesus tidak melakukan hal itu, karena kehendak Bapa bukan supaya Ia membinasakan pasukan yang hendak menangkap-Nya, melainkan membiarkan diri-Nya ditangkap. Sebenarnya, Yesus menguasai keadaan itu dengan baik dan Ia sama sekali tidak kalah dengan pasukan imam-imam itu.

Yesus dapat saja memanggil pasukan malaikat sembarang waktu untuk menolong-Nya, akan tetapi, Ia justru menyerahkan diri-Nya dengan rela karena taat kepada kehendak Bapa di surga. Melalui kisah itu kita disadarkan bahwa sebenarnya anak-anak Allah tidak sepatutnya mempelajari ilmu bela diri karena orang yang belajar ilmu seperti itu akan dimasuki oleh roh-roh perkelahian, permusuhan, balas dendam, dan sebagainya, yang bukan dari Allah. Bagaimana anak-anak Allah melindungi dirinya? Minta Bapa di surga mengirim pasukan malaikat-Nya untuk menjagai kita atau melepaskan kita dari serangan roh-roh jahat yang memakai manusia sebagai alatnya.

Andaikata tiba-tiba seorang dengan garang datang hendak menyerang, apa yang seharusnya Anda perbuat? Katakan dengan iman: “Bapa di surga, kirimkan malaikat-Mu dan ikat roh jahat ini di tempat!” Atau katakan dengan cara lain: “Dalam nama Tuhan Yesus aku perintahkan engkau duduk!” Roh-roh jahat selalu tunduk terhadap nama Yesus, dan karena roh itu sedang menguasai tubuh orang yang menyerang Anda, ia tiba-tiba akan duduk bersimpuh di depan kaki Anda! Saya sering mengalami seperti ini dalam pelayanan pelepasan.

2. Petrus dilepaskan dari penjara
Dalam Kitab Kisah Para Rasul 12, kita membaca cerita tentang Petrus ketika ia dipenjarakan oleh Herodes. Semalam suntuk jemaat Tuhan berdoa bagi Petrus. Apakah yang kemudian terjadi? Malaikat datang dan masuk ke dalam penjara Petrus. Ketika malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, maka lepaslah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu malaikat itu berkata, “Ikatlah pinggangmu, kenakanlah sepatumu dan jubahmu dan ikutlah aku.” Pintu-pintu penjara ternyata terbuka sendiri, lalu Petrus keluar dikawal oleh malaikat itu. kemudian ia pergi menuju rumah Maria, ibu Yohanes, tempat jemaat itu berdoa baginya.

V. MANUSIA DAN MALAIKAT

1. Derajad manusia
Dalam Kitab Mazmur 8:5—6 dan kutipannya dalam Kitab Ibrani 2:6—7 kita menemukan pernyataan tentang kedudukan manusia bila dibandingkan dengan malaikat-malaikat. Kita lihat dahulu kutipannya Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,…..” Menurut terjemahan ini, manusia diciptakan Allah dengan derajat yang sedikit lebih rendah daripada malaikat. Tetapi dalam Kitab Mazmur 8:5—6, ditulis sebagai berikut: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama dengan Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Di sini manusia “hampir sama dengan Allah”! Mengapa ada dua terjemahan yang artinya sangat jauh berbeda? Bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama adalah bahasa Ibrani dan di situ dipakai kata “Elohim”, yakni bentuk jamak dari kata El yang dapat diartikan sebagai “para Allah”. Seorang penterjemah mengartikannya sebagai dewa-dewa, yang tak lain sebenarnya adalah malaikat-malaikat yang jatuh dalam dosa dan mengangkat dirinya sebagai illah-illah dunia ini, sementara penterjemah lainnya mengambil pengertian Elohim sebagai nama Keluarga Allah, Tritunggal.

Adam semula diciptakan sebagai sahabat Allah dan ia mempunyai kemuliaan Allah sebagai pakaiannya. Itu sebabnya ia disebut “hampir sama dengan Allah”. Demikian pula Henokh, Nuh, Abraham, dan Musa adalah sahabat-sahabat Allah. Allah menganggap mereka layak dan patut untuk mengetahui isi hati Allah. Karena dosa, manusia terpisah dari Allah. Ia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Manusia sekarang turun derajatnya di bawah golongan malaikat karena ia dikalahkan oleh iblis yang termasuk jenis malaikat.

Kematian Yesus di kayu salib dan ketaatan-Nya akan perintah-perintah Allah telah memulihkan status kita sebagai sahabat Yesus kembali. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu. Yohanes 15:14

2. Penghakiman malaikat
Dalam Kitab I Korintus 6:3a kita membaca: “Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?” Pada saat penghakiman nanti, kita akan berada bersama-sama Yesus Kristus untuk menghakimi para malaikat. Malaikat-malaikat manakah yang harus dihakimi? Malaikat-malaikat yang memberontak, yaitu golongan setan yang hendak meninggikan derajatnya sama dengan Allah dan malaikat-malaikat yang kawin dengan manusia (Kejadian 6:1—2). Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Kejadian 6:4 Ada interpretasi yang mengatakan bahwa istilah anak-anak Allah itu berarti keturunan Seth yang illahi, yang kawin dengan keturunan Kain yang duniawi. Tetapi kalau itu benar, bagaimana manusia-manusia dengan derajat yang sama dapat menurunkan raksasa-raksasa? Interpretasi lain mempercayai bahwa malaikatlah yang disebut anak-anak Allah ini dengan mengambil tubuh manusia yang kemudian menghampiri anak-anak perempuan manusia. Hasilnya adalah raksasa-raksasa. Salah satu contohnya adalah Goliat, yang berkelahi dengan Daud. Goliat ini rupanya keturunan malaikat. Tentang golongan raksasa seperti ini banyak kita jumpai dalam Alkitab (Ulangan 3:11; II Samuel 21:18—22). Jarinya enam dan tingginya enam hasta sejengkal.

3. Penyembahan malaikat
Jadi, sejak kita percaya dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat, kita menjadi anak Allah dan kedudukan kita diangkat kembali lebih tinggi daripada malaikat. Kalau manusia tidak memperdulikan Allah, ia akan dipermainkan oleh setan-setan; dan menyembah dewa-dewa yang sebenarnya adalah malaikat-malaikat yang memberontak, sebenarnya ia menghina Allah yang menciptakan dia. Dalam Kitab Wahyu kita membaca cerita tentang Yohanes, yaitu ketika ia diberi penglihatan oleh Tuhan tentang masa-masa yang akan datang, Yang menolong serta mendampinginya untuk melihat peristiwa-peristiwa itu adalah malaikat. Malaikat itulah yang menjawab pertanyaan-pertanyaan Yohanes tentang arti penglihatan-penglihatan yang dilihatnya. Murid Tuhan Yesus ini terkagum-kagum ketika melihat perjamuan kawin Anak Domba sampai ia tersungkur dan menyembah malaikat yang menolongnya itu. Tetapi malaikat itu melarang Yohanes untuk menyembahnya. Ia berkata: “Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.” Wahyu 19:10 Kita melihat di sini bahwa malaikat itu hanyalah pembantu Allah dan tidak boleh disembah. Jadi, kalau kita menyembah dewa-dewa atau setan-setan, sebenarnya kita menyembah malaikat dan ini menyakitkan hati Tuhan.

4. Malaikat-malaikat yang melayani
Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: “Duduklah di sebelah kananKu, sampai Ku buat musuh-musuhMu menjadi tumpuan kakiMu”? Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” Ibrani 1:13—14 Allah tidak pernah berkata, “Hai malaikat, duduklah di sebelah kanan-Ku.” Tidak pernah! Tempat di sebelah kanan Allah itu adalah tempat yang paling terhormat dan itu disediakan untuk Tuhan Yesus dan orang-orang percaya. Dalam ayat 14 kita membaca bahwa malaikat-malaikat itu adalah roh-roh yang melayani. Mereka disediakan oleh Allah untuk melayani kita. Namun, banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini. Mereka bukannya memanfaatkan malaikat-malaikat ini untuk menolong dirinya, sebaliknya malah menyembah-nyembahnya. Yang ingin disembah itu tentu malaikat-malaikat yang sesat, yang dahulu memberontak terhadap Allah dan menjadi malaikat-malaikat yang jahat. Malaikat yang baik, yang melayani Allah, sadar akan kedudukannya dan mereka tidak akan mau disembah-sembah manusia. Sebenarnya murid-murid Yesus di dunia diangkat oleh Allah supaya memerintah. ” Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.” Roma 5:17 Apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan? Kita yang seharusnya binasa karena dosa, oleh anugerah Allah diangkat menjadi orang-orang yang berkuasa dan memerintah di dunia ini. Siapakah yang kita perintah? Roh-roh yang mengacau dan mengganggu kita. Mereka dapat kita ikat, kita usir, bahkan dapat kita siksa bila perlu!

VI. KESAKSIAN-KESAKSIAN

1. Seorang ibu mencari anaknya yang hilang
Beberapa tahun yang lalu, di Amerika ada seorang ibu yang mempunyai anak perempuan yang sudah beberapa bulan tidak kembali ke rumah. Lalu ibu ini pergi kepada Pdt. Win Worley dan minta didoakan. Hamba Tuhan ini kemudian berdoa, “Bapa di surga, kirimkan seorang malaikat untuk mencari anak perempuan ini di seluruh pelosok negeri ini dan kalau sudah ditemukan, bisikkan di telinganya, ‘Cepat hubungi ibumu’. Terima kasih Tuhan. Engkau sudah mendengar doa kami. Amin.” Apa yang terjadi? Seminggu kemudian ibu ini menerima telepon dari anak perempuannya yang hilang itu, “Jangan khawatir, Mama. Saya sedang bekerja di sebuah kota. Aneh, sudah seminggu ini saya mendengar suara di telinga saya: ‘Cepat hubungi mamamu’. Jadi, sekarang saya menelepon mama dan saya ingin memberitahukan bahwa saya baik-baik saja.” Ibu ini tidak usah mencari detektif atau pasang iklan untuk mencari anaknya karena malaikat telah membantunya.

2. Calon mahasiswi menghadapi test masuk universitas
Lalu saya menceritakan kesaksian di atas di salah satu persekutuan doa. Saya menyuruh mereka untuk mempraktekkan hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Rupanya ada seorang ibu yang hadir di persekutuan doa itu langsung praktek. Sewaktu berdoa, dia berkata, “Bapa di surga, anak saya Lucy besok mau ujian masuk perguruan tinggi. Malam ini ia sedang belajar di rumah. Kirimkan malaikat untuk mengajari anak saya. Tuhan, pimpin dia dalam mempersiapkan diri.” Kira-kira tiga minggu kemudian, anak perempuan itu datang kepada saya. Lalu saya bertanya kepadanya, “Halo Lucy, bagaimana ujiannya?” Ia menjawab, “Wah, gampang, Pak. Lucunya, apa yang saya pelajari pada waktu malam sehari sebelum ujian ternyata besoknya keluar dalam soal ujian.” Jadi, rupanya sejak ibunya mendoakan dia, malaikat itu sibuk pergi ke tempat penyimpanan kertas soal ujian, lalu membacanya. Kemudian malaikat itu cepat-cepat pergi ke rumah Lucy dan mengajarinya. Tanpa dia sadari, malaikat ini sebenarnya membimbing dia belajar, sehingga apa yang dia pelajari besoknya keluar dalam soal ujian.

3. Pembuat kue menagih hutang
Dalam suatu persekutuan doa, saya menceritakan kisah tentang Lucy ini. Hendrik, pemilik rumah tempat persekutuan doa itu adalah seorang pembuat kue dan dia memasukkan kuenya ke sebuah toko. Akan tetapi bila ia datang tagihan, pemilik toko itu selalu memberikan alasan apa saja. Rupanya Hendrik mendapat gagasan yang bagus setelah mendengar kesaksian tersebut. Apakah yang dia lakukan? Selesai persekutuan doa, ia berdoa, “Tuhan, besok saya mau ke toko kue untuk menagih hutang. Kirimkan malaikat ke pemilik toko itu dan bisikkan di telinganya: ‘Kalau Hendrik datang menagih hutang, langsung bayar’.” Besok paginya, Hendrik membuat kwitansi lalu pergi ke toko itu. Sesampainya di sana ia berkata, “Pak, kalau bisa saya mau mengambil uang tagihan.” Kemudian pemilik toko itu menjawab, “Oh ya, hutang saya sudah berapa?” “Wah, mestinya ada lima ratus ribu,” jawab Hendrik. “Lho, kenapa dalam kwitansi ini cuma tertulis seratus ribu? Coba ganti, saya bayar tiga ratus ribu. Biar cepat lunas.” Apa yang tak pernah berhasil dilakukan Hendrik dengan cara biasa telah dikerjakan oleh malaikat dengan cepat!

4. Malaikat membantu seorang anak memenangkan orang tuanya

Suatu hari, ketika saya memimpin persekutuan doa, ada seorang pemuda datang kepada saya. Dia berkata, “Pak Andereas, saya mempunyai masalah. Saya dan saudara-saudara saya sudah menjadi orang Kristen, tetapi papa dan mama masih sembahyang kepada leluhur. Papa dan mama saya sulit bukan main untuk diinjili. Kalau kami mengundang penginjil, mengadakan persekutuan doa di rumah, mereka selalu pergi. Telah dua tahun kami berusaha tetapi tidak pernah berhasil memenangkan mereka.” Lalu saya berkata, “Begini ya, saya ajari caranya. Kamu berdoa kepada Tuhan seperti ini: “Tuhan, kirimkan seorang malaikat ke pundak papa dan seorang malaikat ke pundak mama, lalu bisikkan di telinga mereka, ‘Cepat bertobat dan terimalah Yesus’. Itu saja, doanya jangan panjang-panjang, nanti malaikatnya bingung! Katakan seperti itu setiap kali kamu berdoa.” Apa yang terjadi? Dua minggu kemudian, anak itu datang lagi kepada saya. Ia bercerita, “Malaikatnya sudah bekerja, Pak! Seminggu yang lalu, papa dan mama saya kedatangan seorang penginjil. Mereka mau mendengar, terima Yesus dan langsung minta dibaptis.” Rupanya setelah anak ini berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan pertolongan malaikat, para malaikat itu mengatur pertemuan orang tuanya dengan seorang hamba Tuhan, lalu kedua orang tua itu dipaksa duduk oleh malaikat hingga tak dapat pergi ke mana-mana untuk mendengar Injil. Jadi setelah seminggu didoakan, orang tuanya langsung terbuka hatinya dan menerima Yesus. Apa yang tidak dapat dikerjakan oleh anak itu selama bertahun-tahun, ternyata dapat dikerjakan dengan bantuan malaikat hanya dalam waktu seminggu.

5. Dalam pelayanan pelepasan
Dalam pelayanan pelepasan, sering kita alami seseorang yang memiliki roh jahat tiba-tiba bermanifestasi dengan garang dan berusaha menyerang atau melarikan diri dari ruangan doa. Kami sudah terbiasa untuk meminta malaikat memaksa orang tersebut duduk kembali dengan tenang. Adakalanya tiba-tiba orang itu jatuh terduduk atau rebah ke tanah. Ketika kami tanya, “Mengapa engkau tiba-tiba roboh?” Seringkali roh jahat itu menjawab, “Tak tahu, tiba-tiba aku merasa ditekan ke bawah oleh sesuatu yang sangat kuat.” Dahulu sebelum mengenal pelayanan malaikat seperti ini, kami seringkali harus memegang orang yang meronta-ronta beramai-ramai agar ia tak melukai dirinya sendiri atau orang lain. Tapi itu memerlukan banyak tenaga. Bahkan makin kami pegang makin ia menjadi kuat. Rupanya roh jahat itu seolah-olah bahkan mempergunakan energi orang-orang yang memegangnya untuk meronta lebih kuat. Kini kami biarkan ia bergumul dengan malaikat-malaikat yang jauh lebih kuat daripada manusia. Kadang-kadang kami katakan, “Malaikat, ikat tangan orang ini ke belakang hingga pelayanan selesai.” Tiba-tiba ia menaruh tangannya ke belakang seperti sedang dibelenggu dan baru terlepas lagi setelah pelayanan pelepasan berakhir.

Kita sudah melihat bahwa bekerja dengan bantuan malaikat itu ternyata mempermudah hidup orang percaya. Tak usah bingung dan gelisah. Apa saja yang tidak bisa kita lakukan sendiri, kita dapat minta bantuan malaikat untuk melakukannya. Bagaimana cara meminta bantuan itu? Anda boleh berdoa kepada Allah Bapa yang memerintah para malaikat itu: “Bapa di surga, saya minta dalam nama Tuhan Yesus, tugaskan malaikat untuk melakukan …. (sebutkan tugas itu dengan jelas).” Sesungguhnya, banyak perkara yang dapat Anda selesaikan dengan bantuan malaikat. Dengan memanfaatkan pelayanan malaikat ini, Anda mulai belajar menjadi orang-orang yang memerintah di dalam Yesus Kristus di atas muka bumi ini.


 

Judul asli: Pelayanan Malaikat (Angel Service)
Penulis : Ev. Andereas Samudera

Artikel ini adalah kutiban sebagian dari buku dengan judul yang sama: “Pelayanan Malaikat”. Untuk membaca selengkapnya, Anda dapat memesannya melalui Toko Online dalam Site ini.