SURAT EDARAN DARI L.A.I

Jakarta, 21 Januari 1999

No.: 152/ Adm. Umum & SDM

File: 5.1.

Kepada Yth.

  1. Direktur Jenderal Bimas Kristen Protestan Dep. Agama R.I.
  2. Direktur Jenderal Bimas Katolik Departemen Agama R.I.
  3. Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
  4. Sekretaris Eksekutif Konperensi Waligereja Indonesia (KWI)
  5. Pengurus Pusat Dewan Pantekosta Indonesia
  6. Pimpinan Pusat Persekutuan Injili Indonesia
  7. Pengurus Pusat Persekutuan Baptis Indonesia
  8. Pimpinan Pusat Bala Keselamatan Indonesia
  9. Pimpinan Pusat Gereja Advent Hari Ketujuh di Indonesia di Jakarta.

 

Penjelasan Lembaga Alkitab Indonesia

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,

Perkenankanlah kami memberitahukan, bahwa kami, Badan Pengurus Lembaga Alkitab Indonesia telah membaca sebuah brosur, yang berjudul: SIAPAKAH YANG BERNAMA ALLAH ITU? Brosur tersebut diterbitkan oleh IMAN DAN TAQWA KEPADA SHIRAATHAL MUSTAQIIM, dengan alamat P.O. Box 1548 Jakarta 13015. Brosur tersebut dinyatakan oleh penerbitnya sebagai “UNTUK KALANGAN SENDIRI”. Namun demikian di sejumlah jemaat gereja, kami mendapati brosur tersebut sudah sampai beredar pula. Kami memang tidak mengetahui secara pasti sudah berapa luas, brosur “untuk kalangan sendiri” tersebut sudah beredar, dan kami juga tidak mengetahui dengan tepat, seberapa luas pengertian mengenai “untuk kalangan sendiri” tersebut, Pada kesempatan ini pun kami tegaskan, bahwa kami tidak bermaksud mencampuri urusan pembuat brosur, namun kami merasa wajib memberi penjelasan mengenai isi brosur tersebut, agar pembaca Alkitab tidak mempunyai gambaran yang keliru terhadap Alkitab terbitan LAI. Dengan perkataan lain, penjelasan ini hanya bermaksud agar pembaca Alkitab diluruskan pandangannya mengenai apa yang mereka baca dari Alkitab terbitan LAI.

Di dalam brosur tersebut terdapat beberapa kutipan ayat-ayat Alkitab yang bila dicermati diambil dari Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, kecuali yang berkaitan dengan nama Allah dan Yesus, yang sama sekali berbeda dengan ayat-ayat di dalam Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

Badan Pengurus Lembaga Alkitab Indonesia tidak mengetahui sumber kutipan ayat-ayat dimaksud, namun nampaknya ayat-ayat tersebut, kecuali mengenai nama Allah, dan Yesus mirip atau bahkan sama dengan ayat-ayat dari Alkitab yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia.

Sehubungan dengan adanya brosur tersebut di atas kami menyampaikan:

  1. Lembaga Alkitab Indonesia tidak pernah mengubah terjemahan nama Allah di dalam Alkitab berbahasa Indonesia, baik Terjemahan Baru (yang diterbitkan pertama kali tahun 1974, hasil terjemahan yang selesai tahun 1968, dikenal dengan TB) maupun Terjemahan Dinamis/fungsional/ Ekivalen (dikenal dengan sebutan Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari – BIS, terbit pertama kali tahun 1984).
  2. Lembaga Alkitab Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap digunakannya Alkitab atau bagian-bagian Alkitab yang mempergunakan nama Allah yang tidak sesuai dengan yang tertera dalam Alkitab yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia yang mungkin menimbulkan kebingungan di kalangan pembaca Alkitab, seolah-olah ada edisi baru atau edisi lain yang diterbitkan oleh LAI.
  3. Sampai saat ini Lembaga Alkitab Indonesia adalah lembaga penerbit Alkitab yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan terdaftar di Departemen Agama Republik Indonesia, Nomor: F/Kep/HK.00.5/14/476/1997 tertanggal 5 Maret 1997. Oleh karena itu, terbitan-terbitannya secara resmi diketahui oleh Pemerintah RI.
  4. Lembaga Alkitab Indonesia, sampai saat ini adalah sebuah lembaga penerbit Alkitab yang bersifat interdenominasional dan interkonfesional (interdenominational dan interconfessional), dan didukung gereja-gereja Protestan non Pentakosta, gereja-gereja Pentakosta, Katolik, dan Adventist. Karena itu apabila dikehendaki adanya revisi, perbaikan mutu maupun gagasan-gagasan mengenai keefektifan penggunaan Alkitab, LAI akan dan selalu berkonsultasi dengan gereja-gereja di Indonesia.
  5. Penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia, dan juga ke dalam berbagai bahasa telah melalui sebuah proses sejarah yang panjang, lebih dari 370 tahun sehingga sudah juga memperhatikan berbagai faktor yang terkait dengan aspek-aspek bahasa (logat, tata bahasa, sosio bahasa, antropologi bahasa dsb.), budaya, agama-agama, adat dll. LAI percaya bahwa karya para penerjemah bukan karya yang sembarangan namun karya yang mereka pertanggung jawabkan dengan sungguh-sungguh dan mempertaruhkan integritas keilmuan mereka di hadapan Sang Pencipta bahasa dan Firman itu. Proses tersebut telah menjadi sejarah dan gereja-gereja serta umat Kristiani juga terlibat di dalamnya.
  6. Dalam kesempatan-kesempatan yang tersedia Lembaga Alkitab Indonesia telah sering memberi penjelasan mengenai nama Allah jauh sebelum dan tanpa adanya brosur tersebut di atas. Penjelasan tersebut merupakan bagian dari pelayanan LAI terhadap masukan- masukan para pembaca Alkitab. (Lihat: jurnal Forum Biblika no. 2/1992, 3/1992, 4/1994, 8/1998; Majalah Warta Sumber Hidup no. 2/1998 dan buku Mengenai Alkitab Anda, Edisi ke-3/1995, sebagai informasi pembanding tentang penerjemahan, khusus pasal-pasal tentang penerjemahan dan sejarahnya).

 

Namun demikian kami ingin pada kesempatan ini, sekali lagi menyampaikan penjelasan mengenai Allah, seperti ditulis Dr. Daud H. Soesilo, Konsultan Penerjemahan Persekutuan Lembaga-Lembaga Alkitab Sedunia, United Bible Societies, UBS, dalam jurnal Forum Biblika terbitan LAI, no. 8/1998.

Penggunaan “Allah” dalam Alkitab

el, elohim, eloah adalah nama pencipta alam semesta dalam bahasa Ibrani, bahasa asli Alkitab Perjanjian Lama. Dalam bahasa Arab, allah (bentuk ringkas dari al ilah) merupakan istilah yang seasal (cognate) dengan kata Ibrani el, elohim, eloah.

Jauh sebelum kehadiran agama Islam, orang Arab yang beragama Kristen sudah menggunakan (baca: menyebut) allah ketika mereka berdoa kepada el, elohim, eloah. Bahkan tulisan-tulisan Kristiani dalam bahasa Arab pada masa itu sudah menggunakan allah sebagai padankata untuk el, elohim, eloah.

Sekarang ini, allah tetap digunakan dalam Alkitab bahasa Arab, baik terjemahan lama (Arabic Bible) maupun terjemahan yang baru (Today’s Arabic Version).

Dari dahulu sampai sekarang, orang Kristen di Mesir, Libanon, Iraq, Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapura dan di berbagai negara di Afrika yang dipengaruhi oleh bahasa Arab, terus menggunakan (baca: menyebut) kata allah-jika ditulis biasanya menggunakan huruf kapital. “Allah” untuk menyebut Pencipta Alam Semesta dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, baik dalam ibadah maupun dalam tulisan-tulisan.

Dalam terjemahan-terjemahan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, kata “Allah” sudah digunakan terus menerus sejak terbitan Injil Matius dalam bahasa Melayu yang pertama (terjemahan Albert Corneliz Ruyl, 1692), begitu juga dalam Alkitab Melayu yang kedua (terjemahan Hillebrandus Cornelius Klinkert, 1879) sampai saat ini.

Dalam Septuaginta, yaitu terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, kata Ibrani el, elohim, eloah diterjemahkan dengan kata theos, yang sama artinya dengan “Allah”. Jadi, dengan mengikuti cara itu, maka theos dalam Perjanjian Baru juga diterjemahkan dengan “Allah”.

Demikianlah penjelasan kami, kiranya dapat menjernihkan para pembaca Alkitab terbitan LAI dalam memperoleh pengertian yang benar mengenai Firman Allah.

Pada kesempatan ini, Badan Pengurus Lembaga Alkitab menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan rasa syukur – terima kasih yang tak terhingga kepada segenap pendukung lembaga ini, baik dari gereja-gereja, persekutuan-persekutuan umat Kristiani, lembaga-lembaga non gerejawi dan Pemerintah Republik Indonesia atas semua dukungan dan sikap memiliki terhadap Alkitab terbitan LAI di Indonesia.

Kiranya kita semua dikaruniai sukacita, kemampuan dan hikmat dalam segala keadaan untuk melayani Tuhan bagi kemuliaan nama-Nya.

 

Teriring salam doa kami,
Atas Nama Badan Pengurus
Lembaga Alkitab Indonesia

 

Supardan
Sekertaris Umum

 

Tembusan:

  1. Pengurus Lembaga Biblika Indonesia (LBI)
  2. Dr. Daud H. Soesilo
  3. Pimpinan PERSETIA
  4. Pimpinan BKPTKI
  5. Pimpinan Pasti
  6. Pimpinan Sekolah Tinggi Teologi se-Indonesia
  7. Pimpinan Perguruan Tinggi/Universitas Kristen dan Katolik se-Indonesia
  8. DPP-Partisipasi Kristen Indonesia
  9. DPP-Persatuan Inteligensia Indonesia
  10. DPP-Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia
  11. PP-Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
  12. DPP-Persatuan Wanita Kristen Indonesia
  13. Pengurus Yayasan Kasimo
  14. DPP-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
  15. DPP- Persatuan Wanita Katolik Indonesia
  16. DPP-Ikatan Sarjana Katolik Indonesia
  17. Pimpinan Sinode Gereja-Gereja se-Indonesia
  18. Pengurus MPPK