Roma 8:8-9 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah tinggal di dalam kamu.Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

BANYAK MACAM PERMAINAN

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan hidup di bawah kutuk, mereka suka sekali bermain. Macam-macam permainan diciptakan untuk perintang-rintang waktu atau sebenarnya untuk membuang-buang waktu.

Manusia tak punya tujuan hidup yang jelas, tak tahu musti berbuat apa, karena sejak putus hubungan dengan Allah mereka, tak ada instruksi dari Dia untuk berbuat hal-hal yang berguna, selain bertahan hidup dan menikmati hidup kalau bisa. Padahal sebenarnya manusia diciptakan untuk berkuasa atas bumi dan memerintah seluruh bumi dan isinya demi kepentingan Dia yang membuat manusia ini. Menjadi wakil Allah, representative surga di bumi.

Tapi jalur komunikasi terputus karena dosa, maka tak tahu lagi apa yang harus dikerjakan. Banyak permainan-permainan mereka ciptakan, seperti sepak-bola, pacuan kuda, balap sepeda, mahyong dan macam-macam perjudian, time-zone dengan macam-macam mesin judi, ding-dong, permainan sex, dan macam-macam sarana entertainment yang berkisar disekitar kepuasan daging mereka.

PERMAINAN DAGING

Ada sejenis permainan lain, permainan daging, yakni semua hal yang menyangkut emosi, perasaan, keinginan, ambisi, seperti marah, kecewa, skit hati, pahit hati, harga diri, tak suka satu dengan yang lain, menolak orang tertentu, menyakiti hati orang, merendahkan martabat, menghina, dihina, takut, sombong, ingin di puji-puji orang, ingin dikenal sebagai tokoh, ingin jadi orang terkenal, ingin orang tahu siapa dia atau martabat keluarga, suku, atau bangsa. Itu semua adalah permainan daging.

Dahulu saya mempunyai kolam renang di rumah yang saya kontrak di Jakarta. Saya sewa seorang tukang kolam untuk memelihara kolam renang itu agar tidak berubah menjadi kolam kodok. Namun akhir-akhirnya tukang kolam itu jarang datang sehingga airnya lebih sering menjadi hijau berlumut. Seorang ibu anggota tim saya membantu saya menelepon tukang kolam itu. Ternyata tukang kolam itu menjadi marah karena ada orang lain yang ikut campur dalam pekerjaannya. Saya menelepon dia kemudian, dan ia antara lain berkata:

“Saya minta bapak tidak menyuruh orang lain menelepon saya, tadi ada seorang ibu yang tak saya kenal menegur saya tentang pekerjaan saya, sambil menyombong bahwa ia punya dua kolam renang dan mau mengajari saya bagaimana membersihkan kolam. Saya ini orang kecil pak tapi saya juga punya harga diri dan kehormatan, mengapa ia mau ikut campur dengan pekerjaan saya. Sekarang terserah bapak apakah bapak suka pekerjaan saya atau tidak……”

Saya tersenyum mendengar ucapan orang ini; kehormatan, harga diri, tersinggung, marah, itu semua permainan daging orang duniawi, tetapi saya menjawabnya:

“Saya suka pekerjaan bapak, selama ini pekerjaan bapak sangat rapi, yang tidak saya suka adalah pengaturan waktu bapak. Selama setengah tahun terakhir ini saya lebih sering melihat kolam renang itu berwarna hijau dari pada jernih. Kalau teman-teman saya mau berenang, airnya selalu hijau. Jadi mohon jadwal perawatan itu diperhatikan dengan benar.” Dan ia menjawab “Baik pak, tempo hari saya serahkan kepada anak buah saya ternyata ia tak sanggup, dan hari-hari yang lalu saya kira dia sudah kerjakan tetapi ternyata tidak dikerjakannya juga. Nanti saya akan tangani langsung…..”

Orang duniawi ini masih di daerah permainan dagingnya. Sedikit saja pengakuan dan pujian akan membuat ia bekerja sungguh-sungguh karena itu yang mereka cari-cari. Orang rohani bekerja bukan karena pengakuan atau pujian manusia, tetapi karena sadar akan kasih Allah di dalam hidupnya. Nanti akhirnya juga ada Pujian dan hormat yang kita dapat dari Dia, dan itu saja sudah lebih dari cukup! Tak perlu hormat dan pujian dari manusia.

Orang yang masih mempunyai motivasi mencari hormat dari manusia adalah pemain Game of Flesh ini. Selama seseorang masih suka bermain dalam permainan ini, ia akan menolak ajakan siapapun, termasuk ajakan Tuhan Yesus untuk meninggalkan permainan itu dan mengikut Dia. Pada umumnya manusia tak mau dituntun Tuhan, asyik main-main terus dengan dagingnya, walaupun ada bahaya besar mengancam hidupnya, yakni dibuang ke dalam api neraka. Orang yang hidup di dalam daging tidak berkenan kepada Allah !

Tunggu, bila ia mengalami berbagai kegagalan dalam hidup dan hancur hidupnya, baru ada kemungkinan ia mau mendengar ajakan Juruselamat itu. Sedikit sekali orang bijaksana yang memang tulus dan mau menurut perkataan Tuhan dengan sungguh-sungguh dari semula. Kehancuran dan kegagalan dalam hidup manusia menjadi sarana satu-satunya untuk membuat ia mau dengar kata dan mau menurut tuntunan Tuhan agar beroleh selamat.

Seseorang yang sudah mengalami kehancuran atau kekecewaan yang dalam, masih ada kemungkinan bahwa ia tidak memilih merendahkan diri untuk mendengar suara Tuhan dengan teliti. Bukannya percaya kepada Dia, sebaliknya menjadi kesal dan marah-marah kepada Tuhan, sambil menuduh Dia-lah penyebab segala kekecewaannya. Dasar kedagingan !

 

BUKAN MASALAH DOSA TAPI DAGING

Pada umumnya manusia berfikir secara sederhana, mengira bahwa kalau ia datang kepada Tuhan Yesus yang telah berkorban di kayu salib menebus dosa manusia, mengakui dosa-dosa mereka maka mereka beroleh pengampunan akan dosa-dosa-nya, lalu selebihnya ia beroleh jaminan keselamatan, kalau mati kapan saja ia boleh masuk ke surga. Apakah konsep ini sudah benar? Belum, masih ada satu hal lagi yang sering tak diajarkan dengan jelas di banyak gereja di dunia. Hal apakah itu?

Allah tidak mempersoalkan masalah dosa saja. Bahkan setelah kematian Tuhan Yesus di kayu salib, masalah dosa sudah diselesaikan sendiri oleh Dia. Memperoleh ampun dari Dia akan dosa-dosa Anda adalah mudah sekali. Asal dengan iman mempercayai perkataan Dia bahwa darah itu dicurahkan untuk pengampunan dosa Anda lalu mengakuinya dengan mulut Anda, itu sudah cukup, dosa Anda sudah diampuni. Tapi perkara diizinkan masuk kesurga kalau Anda mati, masih membutuhkan sebuah kebenaran lain. Ia tak mau Anda memasuki surga dengan masih membawa daging atau sifat-sifat daging Anda kesana! Itu harus dibongkar dahulu, kedagingan tak berkenan kepada Allah! Jadi kalau ada orang beriman kepada Tuhan Yesus tetapi masih hidup dalam kedagingan, ia tak akan diterima di surga! Karena itu segera hentikan permainan daging Anda ! Sangkal diri, pikul salib masing-masing lalu mengikut Tuhan setiap hari.

Bahkan Nuh selamat karena ia menghukum dunia:

Ibrani 11:7 Karena iman, Nuh––setelah diperingatkan Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan––dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia menjadi ahli waris kebenaran, sesuai dengan imannya.

 

HIDUP TANPA KEDAGINGAN

Tuhan Yesus mengosongkan dirinya dari diri-Nya sendiri, dari kesetaraan dengan Allah-Nya, atau menanggalkan semua atribut-nya sebagai Allah, dan turun kedunia sebagai Roh saja, memasuki rahim Maria untuk mengambil tubuh manusia. Jadi selama di dunia Ia adalah 100% manusia, dan 0% Allah, menjadi manusia yang sama dengan manusia lainnya di dunia. Hanya Roh-Nya belum pernah berbuat dosa.

Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri–Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri–Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Setelah mati di kayu salib menebus dosa manusia, Ia naik ke sorga dan berita Injil penebusan dosa ini diberitakan di dunia oleh murid-murid-Nya. Mereka yang membuka hati untuk Tuhan Yesus, menerima Roh-Nya di dalam diri mereka dan mulai “memakan Yesus”. Ia sendiri yang berkata:

Yohanes 6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga siapa saja yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Bagaimana Anda bisa “memakan” Yesus? Ia menerangkan di dalam Injil Yohanes:

Yohanes 6:61 Yesus yang di dalam hati–Nya tahu bahwa murid–murid–Nya bersungut–sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka, “Apakah perkataan itu mengguncangkan kamu? 62 Bagaimana jika kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan–perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Dengan ucapan-Nya kepada murid-murid-Nya “Bagaimana jika kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada,….” Ia hendak mengatakan, kira-kira begini: “Aku bukan berasal dari dunia ini, tetapi dari sorga, di sana Aku telah mempunyai tubuh dan darah juga, hanya bukan dari materi daging ini tetapi materi roh.” Sekarang, kalau Aku berbicara, dari mulutku keluarlah roh yang sesuai dengan apa yang kukatakan. Kalau Aku memberkati orang, maka ada roh-berkat yang keluar, kalau Aku menyembuhkan orang, ada roh-kesembuhan yang keluar dari mulut-Ku, kalau Aku mengusir setan, ada roh kuasa yang mendesak setan keluar dari seseorang. Kalau seseorang mendengarkan aku ber-kata-kata, perkataan-Ku menguatkan orang yang mendengarnya bahkan membuatnya hidup terus menerus”. Dengan kata lain, “memakan Yesus” adalah mendengarkan Dia berbicara di dalam hati kita. Dan itu harus dilakukan setiap hari.

Tuhan Yesus kemudian berkata kepada orang yang menerima Dia itu kira-kira begini: “Karena Aku dahulu menanggalkan ke-Allah-an-Ku di sorga agar boleh setara dengan manusia 100%, agar Aku boleh menebus dosa manusia, maka sekarang Aku meminta dengan sangat engkau dengan rela menanggalkan semua ke-manusia-an-mu sampai 0%, agar roh-mu boleh Aku selamatkan balik kepada Bapaku di sorga. Bapa mengasihi rohmu karena rohmu tetap berasal dari Dia. Tetapi Ia membenci kedagingan-mu. Sifat-sifat kedagingan itu harus ditanggalkan, dipakukan di kayu salib seperti daging-Ku dahulu dipaku di salib, tidak boleh terbawa-bawa ke sorga. Aku menyatukan roh-mu dengan Roh-Ku, hanya dengan demikian Aku dapat  mengangkat roh-mu balik ke sorga.”

 

DAMAI SEJAHTERA, BEBAS DARI KETAKUTAN

Orang yang menyangkal dirinya, menanggalkan kedagingannya, hidup dipimpin oleh Roh Kudus, dapat berjalan dengan Tuhan setiap hari dan menerima instruksi-instruksi lagi dari Dia, dikembalikan oleh Dia menjadi representative Allah di bumi kembali, ikut memerintah bersama Dia lagi, hidup terpelihara dengan sempurna, tak takut kekurangan makan, bahkan menerima hak waris surgawi disertai dengan penyerahan segala kunci-kunci kerajaan surga. Ia tak takut harga dirinya dikurangi oleh tindakan, ejekan, penghinaan orang lain. Ia cukup mengerti bahwa hidupnya berharga di mata Allah. Ia tak akan takut kekurangan makan atau keuangan. Ia bahkan akan bertumbuh dalam iman untuk menjadi pewaris kerajaan Allah seluruhnya, bukan hanya pewaris bumi saja.

Matius 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Yakobus 2:5 Dengarkanlah, Saudara–saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang–orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan–Nya kepada orang–orang yang mengasihi Dia?

Ev. Andereas Samudera