JANJI TUHAN TENTANG AIR JERNIH

Yehezkiel 36:25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala–berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.

Bangsa Israel adalah bangsa yang ‘dilahirkan’ oleh Tuhan, walau secara fisik mereka keturunan Abraham, tapi mereka dilahirkan setelah Sarah dan Abraham kedua-duanya mandul. Jadi Tuhan-lah yang ‘membuat’ si Ishak sebetulnya. Itu alasannya mengapa Abraham harus menunggu 25 tahun sebelum janji Tuhan akan keturunannya digenapi. Keturunan Abraham memang dimaksudkan untuk menjadi bangsa imam untuk melayani Tuhan dalam kepentingan penyelamatan dunia ini pada awalnya.

Ketika jumlah mereka menjadi 3 juta orang banyaknya, Tuhan lepaskan mereka dari perbudakan di Mesir dengan perantaraan Musa. Di bawah kaki gunung Horeb mereka diikat dengan sebuah perjanjian untuk menjadikan mereka bangsa imam, dengan syarat bahwa mereka mau mendengar dan taat kepada kehendak-Nya. Tapi mereka segera menjadi tak berguna karena mereka tak sabar menunggu Musa dan mulai menyembah lembu emas, dewa orang Mesir, ketika Musa sedang menuliskan aturan-aturan untuk bangsa imam ini. Hanya karena Musa memperjuangkan mereka maka bangsa ini tak jadi dimusnahkan Tuhan. Tujuan Tuhan menjadikan mereka itu bangsa imam terpaksa harus ditunda (pended) hingga Tuhan Yesus selesai menebus dosa umat manusia dan mereka yang percaya kepada-Nya dikuduskan dengan sempurna untuk menjadi Imam-Imam Perjanjian Baru. Bangsa ini tetap disertai Tuhan, bahkan dibuang ke Babylonia selama 70 tahun karena mereka melalaikan sabat bagi tanah mereka selama 490 tahun lamanya.

Dalam rangka memperoleh imam-imam yang Kudus itulah Tuhan berjanji di tempat pembuangan ini, hendak mencurahkan air yang jernih, untuk membuat suatu bangsa yang benar-benar tahir dan layak bagi-Nya sebagai imam, pelayan Allah yang mewakili Dia di atas bumi ini. Imam-imam Perjanjian Baru itu adalah Anda dan saya.

PENGGENAPAN TENTANG AIR YANG JERNIH

Janji Tuhan tentang air yang jernih itu digenapi ketika Tuhan (Yehovah) turun ke dunia dan menjelma menjadi Yesus. Pada suatu saat, orang-orang Yahudi merayakan Hari Raya Pondok Daun, yang berlangsung delapan hari lamanya. Sesudah selama 7 hari orang-orang Yahudi tinggal di pondok-pondok dari daun di halaman rumah mereka memperingati peristiwa zaman nenek moyang mereka tinggal di kemah-kemah di bawah langit terbuka selama perjalanan dari Mesir ke Kanaan. Di puncak perayaan yakni hari kedelapan, dari pukul 6 pagi sampai 6 petang mereka membawa kendi berisi air dan menuangkan air itu di halaman Bait Suci. Timbullah aliran-aliran air seperti sungai dari halaman itu menuju ke pintu Timur dan air itu masuk ke lembah Kidron, yang terbentang dari Utara ke Selatan, antara pintu gerbang Timur dan bukit Zaitun. Tradisi menuang air ini mereka lakukan berdasar perintah agama saja, tanpa mengerti arti sebenarnya, untuk apa mereka harus menuangkan air di halaman Bait Suci itu. Tuhan Yesus muncul di tengah-tengah orang banyak, dan mencoba menerangkan arti acara menuang air ini.

Yohanes 7:38 Siapa saja yang percaya kepada–Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran–aliranair hidup.” 39 Yang dimaksudkan–Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada–Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Jadi yang dilakukan oleh tradisi Yahudi itu tak lain adalah tindakan prophetic yang menggambarkan Bait Suci yang lain yakni tubuh setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus seperti tertulis di dalam kitab suci, yang akan diubah menjadi Bait Suci ! Dan di dalam tiap Bait Suci selalu akan ada air yang mengalir keluar! Air itu adalah Roh Kudus, yang akan diterima setiap orang yang mau mengundang Tuhan Yesus masuk ke dalam hatinya. Itu juga gambaran Bait Suci yang lain yakni nanti pada zaman Kerajaan Seribu Tahun akan ada Bait Suci lain di Yerusalem yang juga akan mengeluarkan air yang menjadi sungai.

Percakapan Tuhan dengan perempuan Samaria telah memulai pernyataan-Nya tentang penggenapan janji-Nya itu:

Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadanya, “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata kepadamu, ‘Berilah Aku minum!’ niscaya engkau telah meminta kepada–Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” …… 13 Jawab Yesus kepadanya, “Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi, 14 tetapi siapa saja yang minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama–lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus–menerus memancar sampai pada hidup yang kekal.”

Apa gunanya air hidup ini? Seperti tertulis dalam janji-Nya melalui Yehezkiel, air itu adalah sarana untuk mentahirkan “segala kenajisanmu dan dari semua berhala–berhalamu !”

PEMAKAIAN AIR HIDUP

Sekarang bagaimana pemakaian air yang jernih atau air hidup atau air kehidupan, menurut Firman Tuhan? Perhatikan apa pesan yang ditulis oleh Paulus bagi para suami:

Efesus 5:25 Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri–Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri–Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Ada sedikit kesalahan terjemahan dalam alkitab bahasa Indonesia, kata “air dan firman” sebenarnya berbunyi: “air yaitu firman”. Adalah tugas para suami untuk memandikan isterinya dengan air hidup, seperti Tuhan Yesus selalu lakukan terhadap jemaatnya saat ini. Apa yang dilakukan Tuhan Yesus? Dia ingin memandikan Anda dan saya dengan air yang telah Dia berikan di dalam hati Anda dan yang sudah berubah menjadi mata air dan mengalirkan aliran-aliran air hidup, untuk mentahirkan semua najis dari dunia ini, sehingga menjadi ”cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela”. Sekarang apa yang disebut sebagai “najis” (unclean) itu? Semua hal yang berasal dari sistim dunia ini (kerajaan Dunia, kerajaan si iblis) adalah najis! Apakah itu najis perzinahan, najis penyembahan berhala, najis mayat, najis roh orang mati, najis roh setan, najis guna-guna, najis penyakit dan sebagainya, semua dapat dikelompokkan menjadi satu: “roh-roh najis”. Dan lawan dari kenajisan adalah air yang murni, air hidup yang Tuhan karuniakan di dalam diri Anda.

Tahu tidak, bahwa segala penyakit sebenarnya adalah “roh-roh penyakit” saja?

Ibrani 10:22  Karena itu, marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Jadi kalau Anda berkata: “Dalam Nama Tuhan Yesus aku tahirkan (roh najis) sakit kepala ini dari dalam kepala-ku, enyah pergi!” Dengan segera sakit kepala itu lenyap. Kata aku- “tahirkan” itu sama artinya dengan berkata “aku cuci dengan air hidup”! Demikian juga sakit kanker, sakit tumor, sakit rematik, sakit jantung, sakit mata, sakit ginjal, apapun namanya itu semua adalah najis-najis dari dunia, yang kalau Anda pindah ke dalam Kerajaan Surga, tak boleh ikut-ikutan masuk ke dalamnya. Sama halnya dengan roh-roh orang mati, setan-setan, mantra-mantra dukun, susuk, zimat-zimat tak boleh masuk ke dalam Kerajaan Surga, mereka harus dikeluarkan dari tubuh anak-anak Allah yang sudah di lahirkan baru.

Tentu saja sebelum dengan mudah hal-hal najis itu dikeluarkan akar-akar penyebab masalah itu masuk ke dalam diri Anda harus dibereskan di hadapan Tuhan. Ampuni orang-orang yang membuat kebencian, kecewa, sakit hati bermunculan di hati Anda, putuskan ikatan-ikatan batin dengan orang-orang atau benda-benda yang mengikat dan menjerat Anda terlebih dahulu, sebelum Anda berkata: “Dalam Nama Tuhan Yesus aku cuci najis-najis ini keluar dari diri-ku”.

TUHAN MENCUCI MURID-MURID-NYA.

Selama tiga setengah tahun murid-murid menyertai Tuhan Yesus, hanya ada satu kali saja dimana Petrus di bentak: “Enyahlah iblis…” (Mat 4:10). Tentu yang disuruh pergi bukan Petrus-nya tapi roh iblis yang memakai Petrus untuk menjatuhkan Tuhan Yesus. Tak pernah ada pelayanan pelepasan khusus untuk murid-murid itu. Sedangkan sekarang banyak sekali pelayanan pelepasan tumbuh di gereja-gereja, bahkan yang semula amat menolak pelayanan seperti ini. Saya termasuk salah satu pionir dalam pelayanan seperti ini, setelah perkunjungan pendeta Win Worley pada tahun 1986. Namun saya bertanya di dalam hati terus menerus, mengapa Tuhan Yesus sendiri tidak melayani murid-muridnya dengan cara pelepasan seperti yang saya lakukan? Namun pertanyaan ini telah terjawab sekarang. Cara-cara pelepasan dengan macam-macam urapan itu memang telah diberikan oleh Roh Kudus sebagai sarana untuk memperkenalkan kebenaran-kebenaran alam roh kepada saya. Namun setelah itu Dia membawa saya kepada kebenaran yang lebih tepat sehingga tidak lagi memakai macam-macam urapan seperti dahulu, tetapi sekarang kembali kepada cara seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. Bagaimana Ia membersihkan murid-murid-Nya pada waktu itu? Ia cuci murid-murid-Nya dengan air, yakni Firman yang diucapkan-Nya !

Yohanes 13:10 Kata Yesus kepadanya, “Siapa saja yang telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.”

Yohanes 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

Contoh lain yang sangat nyata dari karya Tuhan Yesus nampak di dalam diri perempuan Samaria yang gemar berganti-ganti “suami”. Enam laki-laki telah muncul dalam hidup perempuan ini, namun laki-laki yang ke tujuh, yakni Tuhan Yesus, menghentikan kehausan yang tak terpenuhi di dalam hatinya dengan memberinya air hidup. Bahkan hanya dengan 8 kalimat perkataan Tuhan Yesus, ada yang panjang ada pula yang pendek, perempuan berdosa ini telah di “cuci” sampai bersih dari kenajisan (uncleanness) perzinahannya, dan dilayakkan menjadi penginjil yang berhasil memenangkan jiwa satu kampung di Samaria. Semua orang keluar dari desanya dan mencari Tuhan Yesus dan menjadi percaya kepada-Nya sebagai Mesias (Yoh 4:5-42).

Yohanes 4:39 Banyak orang Samaria dari kota percaya kepada–Nya karena perkataan perempuan itu yang bersaksi, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.”

SUNGAI DARI BAIT SUCI

Dalam kitab Yehezkiel, Tuhan memperlihatkan kepada nabi-Nya pemandangan yang akan terjadi kira-kira 2600 tahun yang akan datang, (karena nubuat itu diucapkan kira-kira tahun 574 sM.) tentang Bait Suci di Yerusalem, dimana dari pelataran Bait Suci itu akan muncul mata air yang akan mengalir dengan deras keluar melalui bawah ambang gerbang timur, terus menuju ke Laut Mati, karena ketika Tuhan Yesus turun menjejakkan kakinya di bukit Zaitun,  Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan (Zak 14:4). Rupanya ketika gempa itu menimbulkan retakan di dasar bumi yang membuat saluran air di bawah tanah dan airnya meledak keluar di halaman Bait Suci selama masa Kerajaan Seribu Tahun. Arus itu juga bercabang dan akan mengalir ke Laut Tengah juga karena aliran air itu sangat besar.

Yehezkiel 47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. 2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Aliran air itu menjadi sungai yang semakin jauh semakin dalam dan akhirnya tak terseberangi oleh Yehezkiel. Hal itu akan benar-benar terjadi di bumi ini dalam Kerajaan Seribu Tahun. Tetapi secara parallel, itu menggambarkan aliran sungai air kehidupan, air hidup, air murni yang akan mengalir di dalam diri orang percaya yang hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus, Kepenuhan Kristus dan Kepenuhan Allah Bapa. Orang percaya yang mulai mengerti arti dari Air Hidup ini bukan hidup di dalam urapan-urapan yang ada di dagingnya lagi, bahkan sebaliknya dagingnya disalibkan saja di kayu salib, tapi yang hidup di dalam dia hanya Tuhan Yesus, Roh Kudus dan Allah Bapa saja. Semakin menenggelamkan diri di dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Tuhan Yesus dan Allah Bapa, semakin dia juga tenggelam dalam Air Hidup, yaitu Firman Allah!

Yehezkiel 47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. 4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. 5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Bandung, 17 September 2010

Andereas Samudera